A.
HUTAN MUSIM
Ekosistem hutan
musim merupakan ekosistem hutan campuran yang berada di daerah beriklim
muson (monsoon), yaitu daerah dengan perbedaan antara musim kering
dan basah yang jelas. Tipe ekosistem hutan musim terdapat pada daerah-daerah
yang memiliki tipe iklim C dan D (tipe iklim menurut klasifikasi Schmidt dan
Ferguson) dengan rata-rata curah hujan 1.000-2.000 mm per tahun dengan
rata-rata suhu bulanan sebesar 21°-32°C.
Penyebaran lokasi
ekosistem hutan musim meliputi wilayah negara-negara yang beriklim
musim (monsoon), misalnya di India, Myanmar, Indonesia, Afrika Timur,
dan Australia Utara. Di Indonesia, tipe ekosistem hutan musim berada di Jawa
(terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur), di kepulauan Nusa Tenggara, Maluku,
dan Irian.
Vegetasi yang
berada dalam ekosistem hutan musim didominasi oleh spesies-spesies pohon yang
menggugurkan daun di musim kering, sehingga type ekosistem musim disebut juga
hutan gugur daun atau deciduous forest. Pada ekosistem hutan ini umumnya
hanya memiliki satu lapisan tajuk atau satu stratum dengan tajuk-tajuk pohon
yang tidak saling tumpang-tindih, sehingga masih banyak sinar matahari yang
bisa masuk hutan sampai ke lantai hutan, apalagi pada saat sedang gugur daun.
Hal ini memungkinkan tumbuh dan berkembangnya berbagai spesies semak dan herba
yang menutup lantai hutan secara rapat, sehingga menyulitkan bagi orang untuk
masuk ke dalam hutan.
Pada musim kering,
mayoritas pepohonan di hutan musim menggugurkan semua daunnya, tetapi lamanya
daun gugur bergantung kepada persediaan air dalam tanah, dan hal demikian itu
dapat berbeda-beda antartempat dalam hutan yang sama. Sebagai contoh untuk
tempat-tempat yang ada di pinggir sungai yang selalu ada cukup air, menyebabkan
daun-daun pohon gugur secara bergantian, bahkan di sini tidak setiap spesies
pohon menggugurkan semua daunnya. Pada akhir musim kering, banyak dijumpai
pohon yang mulai berbunga. Transpirasi melalui bunga sangat kecil, sehingga
tidak mengganggu keseimbangan air dalam tubuh tumbuhan. Kemudian setelah masuk
musim hujan, pepohonan mampu memproduksi daun baru, buah, dan biji, sepanjang
air tanah cepat tersedia bagi tumbuhan.
Bunga yang
dihasilkan oleh pepohonan di hutan musim sering berukuran besar dan memiliki
warna yang terang, dan berbeda jika dibandingkan dengan bunga yang dihasilkan
oleh pepohonan di hutan hujan tropis (pohon yang selalu hijau =
evergreen). Bunga pohon di hutan musim umumnya kelihatan pada bagian luar
tajuk, sehingga sangat mudah dilihat oleh binatang atau seranggaserangga
penyerbuk.
Spesies pepohonan
yang ada pada ekosistem hutan musim antara lain Tectona grandis, Dalbergia
latifolia, Acacia leucophloea, Schleieera oleosa, Eucalyptus alba, Santalum
album, Albizzia chinensis, dan Timonius cerysus.
Menurut ketinggian
tempat dari permukaan laut, hutan musim dibedakan menjadi dua zona atau wilayah
sebagai berikut
Zona 1 dinamakan
hutan musim bawah karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 0-1.000
m dari permukaan laut.
Zona 2 dinamakan
hutan musim tengah dan atas karena terletak pada daerah dengan ketinggian
tempat 1.000-4.100 m dari permukaan laut.
1. Zona Hutan
Musim Bawah
Spesies-spesies
pohon yang merupakan ciri khas tipe ekosistem hutan musim bawah di daerah Jawa
antara lain Tectona grandis, Acacia leucophloea, Aetinophora fragrans,
Albizzia chinensis, Azadirachta indica, dan Caesalpinia
digyna. Di kepulauan Nusa Tenggara dijumpai spesies-spesies pohon yang
menjadi ciri khas hutan musim, yaitu Eucalyptus albadan Santalum
album, sedangkan spesies pohon khas hutan musim di Maluku dan Irian antara
lain Melaleuca leucadendron, Eucalyptus spp., Corypha utan, Timonius
cerycus, danBanksia dentata.
2. Zona Hutan
Musim Tengah dan Atas
Spesies pohon yang
merupakan ciri khas ekosistem hutan musim tengah dan alas adalah sebagai
berikut. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur terdapat pohon Casuarina
junghuhnianasebagai spesies pohon dominan dan khas untuk tipe ekosistem hutan
musim tengah dan atas. Hutan musim tengah dan atas di daerah Indonesia Timur
mengandung spesies pohon khas untuk ekosistem tersebut, yaitu Eucalyptus
spp. Adapun spesies pohon khas untuk hutan musim tengah dan alas di daerah
Sumatra yaitu Pinus merkusii.
B. LAHAN HUTAN BERDURI

Lahan hutan berduri. pengisi daerah ini sebagian besar
adalah tanaman meranggas atau xerofil yang mengalami masa hujan yang pendek dan
mengalami musim panas yang panjang. Vegetasi di daerah ini cenderng bergerumul
dengan di pisahkan oleh tanah kosong yang gundul dan jarang terdapat rumput. Curah
hujan daerah ini berkisar antara 40-90cm pertahun dan suhu yang tinggi antara
15o-35oC. Tanaman yang kebanyakan berupa sisik, cambuk
dan kayunya yang dapat berfotosintesis merupakan salah satu ciri khas dari
tanaman sejenis ini. Tanaman sejenis ini memiliki daya saing terhadap air yang
sangat keras, sehingga akar akarnya jauh tertanam ke bawah. Maka tanaman dengan
akar yang pendek akan kalah dalam mendapatkan air. Tanaman berkayu yang hidup
di sisini sebagian besar dapat menyimpan cadangan air di dalam tubuhnya.
Seperti pohon botol brasil yang berbadan besar adalah salah satu contohnya.
Lahan hutan berduri biasanya berada di daerah kering seperti timur brasil,
amerika selatan, karibia dan sampai ke laut merah dan teluk aden.
c. SABANA DAN LAHAN RUMPUT LAIN DI DAERAH
TROPIKA DAN SUBTROPIKA.


lahan ini berada pada suhu sedang dan curah
hujan yang lumayan, namun beriklim panas. Curah hujan berkisar anatara 100cm
setiap tahunnya dan terbagi secara merata selama 120-190 hari. Musim kering
berkisar antara 7-6 bulan dengan banyak angin. Dengan kondisi air yang demikian
tak jarang tumbuhan beberapa bersifat xerofil. Lahan ini sebagian besar di isi
oleh sejenis rumput dan teki tekian, semak dan terna yang melimpah. tetapi
pohon pohon jarang dijumpai kecuali pada sabana sabana gerumbul.
Pohon pohon yang tumbuh di sisi rata rata bersifat kerdil, namun tak
jarang ada beberapa ayang tinggi. Namun pohon pohon yang terdapat di sini
biasanya bukan merupakan pohon yang terdapat di hutaan hutan misalnya sejenis
pohon palma. Tanaman yang tumbuh lebar lebar dan penjol penjol, ada yang
merangas, dan adapula yang selalu hijau dengan ketinggian 3-6m. Lahan seperti
ini banyak di jumapai di daerah barat daya amerik utara, hindia barat, lembah
sunagi amazone, banyak bagian di afrika, sudan, sungai kongo, malagasi tengah
dan sebagian di asia.
· d.
SEMAK KERDIL SETENGAH GURUN.

Semak semak seperti ini sering dikatagorikan
dam katagori gurun. Tapi alankah lebih baik kalau kita menyebut ini dengan area
pralihan dari daerah semak berduri atau sabana ke daerah gurun. Semak seperti
ini kebanyakan terdapat di daerag kering dan berpasir. Kondisi iklim yang
menunjang tanaman ini adalah iklim gurun yang panas dan mempunyai curah hujan
sekitar 20-50cm pertshun. Tanamana tanaman ini tumbuh berpetak petak kecil
tidak beraturan dan kadang berkontinu. Kebangyakn terna di lahan ini mempunyai
daun yang kaku beraun tebal dan sebagainya dan termasuk tanaman geofita. Di
daerah subtropika yang pada klimaksnya hanya di guyur hujan sebanyak 8cm
pertahun tetapi dengan pembagian yang rata, maka di lahan ini kan tumbuh
tanaman yang cenderung berabatang banyak namun jarang terbuka dengan akar akar
yang terpencar luas.
· E.
GURUN TROPIKA DAN SUBTROPIKA.


Gurun mempunyai curah hujan yang sangat
rendah, sehingga hanya sedikt tanaman yang dapat tumbuh di daerah tersebut.
Pada siang hari cuaca panas, namun pada malam hari cuaca sangat sejuk sehingga
ada beberapa kabut pada malam hari. Penyebab gurun karena tidak adanya curah
hujan. Curah hujan di gurun kadang hanya 20cm pertahun, atau bahkan pada
beberapa gurun hujan tidak turun sama sekali. Atmosfer yang jernih dan matahari
yang menghanguskan adalah penyebab utama kekeringan yang melanda gurun. Dengan
kelembaban kurang dari 50% maka menyebabkan jarang ada tanaman yang bisa hidup
di sana. Ada beberapa daerah yang bergaram sehingga terdapat tanaman
halofita yang yang membuat koloni koloni semak yang berserakan agak jauh.
·
f. HUTAN BAKAU (MANGROVE)

Hutan bakau biasanya terdapat pada endapan
air sungai dan air laut yang sering pasang surut. Sehingga penyebarannya di
bantu oleh air, air yang sedang pasang membawa biji bakau ke tempat
persebaran yang lain. Dan pada saat surut air yang menggenang berada di
permukaan sehingga membuat lumpur jenuh air. Air yang menggenang tanpa ada
saluran air yang baik maka, tanah tersebut akan menjadi tanah gambut. Bakau di
daerah Malaysia terlihat lebih seragam dibandingkan dengan bakau yang beraada
di daerah Kalimantan yang mungkin lebih bermacam macam. Namun pada jaman
sekarang jarang sekali bakau klimaks ditemukan di Malaysia. Akar yang panjang
melengkung dan melimpah membuat lingkungannya menjadi berlumpur. Dalam hutan
bakau pada umumnya dan khususnya pada wilayan indomala kadang kadang dapat
ditemukan suksesi yang cukup jelas. Tahap tahap dalam suksesi ini biasanya
cukup jelas. Tahap suksesi ini ditandai dengan hadirnya jenis yang berbeda beda
dari perintis yang tumbuh pada genangan genangan air. Dan sampai pada pohon
bakau dewasa yang pangkalnya hanya digenangi air pada saat bulan purnama saja.
Biji biji bakau tumbuh secara vivipar yang bijinya berkecambah selagi masih
dalam buah yang melekat pada induknyya. Biji tersebut kemudian menjadi semai
yang belum terlalu tertancap kuat pada lumpur di sekitrnya. Ketika bulan
purnama tiba semai tersebut mengapung dan terbawa air sampai ke tempat yang
baru karena belum kuatnya akar dari bakau yang tadi. Sehingga banyak jenis
jenis baru yang di temukan di tempat yang lain karena cara persebaran yang
tadi. Hutan bakau biasanya menyebar sampai jarak yang jauh. Tumbuh dalam air
payau atau laguna yang kadang bersifat kurang kontinu. Bakau ini membuat
gerumbul gerumbul bagian yang berlupur dan kadang membentuk gelembung gelembung
yang berbau busuk di tambah denhan pohon pohon yang kemudian tumbuh menyimpang
dan melengkung. Sehingga menambah kesan jorok di tempat ini.
Tugas Geografi
Hutan
Musim
Lahan
Hutan Berduri
Sabana
dan Padang Rumput di daerah Tropis dan Sub Tropis
Semak
Kerdil Setengah Gurun
Gurun
tropis dan sub tropis
Hutan
Bakau

Oleh:
........................................
SMA NEGERI 1 CIANJUR
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar